merentang mimpi

Aku kembali merentang mimpi

Mencoba mengulum bayangmu

Rasanya indah,

kau ada disini..mendekapku,

 

aku tak ingin terbangun

tidak ingin terpuruk saat mata membuka

mendapati ketidakhadiranmu

 

biar sajalah aku ada di sudut itu

berkawan mimpi

berteman asa

 

meski harus membunuh nyata

agar hati tak berdarah

 

ataukah..

darah itu harus mengalir

dari luka yang kembali menganga?

 

Katakan padaku wahai cinta

Kenapa waktu tak jua menyembuhkan luka?

 

 

Kebon Sirih, Maret 2008

 

One thought on “merentang mimpi

  1. mungkin, belum waktunya…

    jika bukan sekarang, lalu kapan waktu itu tiba?
    jika memang harus menunggu…semoga sabar itu masih tersisa

Leave a comment